Jumat, 09 Juni 2023

Budidaya lebah Klanceng di KTH Jati Murni I, Desa Sumberejo, Kecamatan Sudimoro, Kab. Pacitan

 

                  

                Lebah lanceng (Apis Trigona ), merupakan salah satu insekta penghasil  madu yang belum dikenal secara populer seperti halnya  pada lebah Apis cerana atau Apis melifera.   dimana sarang lebah lanceng berkembang biak secara alami pada ruas-ruas bambu atap rumah, pada lobang pohon kayu dan pada lobang tanah.  Lebah Lanceng juga menghasilkan produk yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh manusia yaitu beefollen, malam (lilin) dan profolis.

                Lebah Lanceng termasuk dalam kelas insekta pamili apini dan genus Apini.  Spesies yang ada  bermacam-macam seperti  T.Sapiens, T. Laeviceps, T. Iridipennis, T. Sarawakensis, T.

       



               Madu sebagai produk utama dari nektar bunga yang berkasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah dan mengobati stroke, memperlancar peredaran darah, meningkatkan hormone, memperkuat fungsi otak dan jantung dan memperkuat sel tubuh yang rusak.

                 Bee Pollen yang berkasiat mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak terutama pada jaringan otak, penambahan gizi bagi wanita hamil dan menyusui, meningkatakan daya pikir dan konsentrasi baik untuk anak remaja, usia remaja maupun dewasa, meningkatkan stamina tubuh bagi penggemar olah raga, meningkatkan daya kekebalan tubuh terhadap serangan bibit penyakit, sebagai stabilisator system metabolisme tubuh, mempertahankan memelihara dan meningkatkan system reproduksi baik pria maupun wanita dan pemulihan keletihan fisik maupun psikis.



             


               

        Dalam pembudayaan lebah lanceng yang perlu disiapkan adalah lokasi budidaya, kandang lebah, kotak lebah, pakaian kerja dan peralatan lainnya yang diperlukan.

        Kandang dibuat dari bahan kayu, bambu, atap rumbia dengan ukuran lebar 2 meter dan panjang disesuaikan.  Kandang berfungsi untuk menyimpan kotak/stup lebah agar kotak/stup terhindar air hujan dan sinar mata hari langsung

        Rak terbuat dari bambu dan kayu yang dibuat sedemikian rupa dimana fungsinya untuk menyimpan kotak/stup lebah yang sudah terisi dengan koloni lebah dan kotak yang belum terisi dengan koloni lebah.

        Kotak/stup dibuat dari  kayu papan tipis (tebal 1,5 cm) jenis Albizia, randu atau jenis kayu lainnya dengan ukuran 20 X 20 X 20 cm atau 20  X 20 X 25 cm dengan satu permukaan sebagai pintu yang dapat dibuka dan ditutup yang salah satu sisi diberi lubang kecil sebagai jalan keluar masuk lebah